Sekitar
satu tahun yang lalu, saya mendapat
kesempatan untuk melaksanakan K2N UI di daerah perbatasan Indonesia. Saat itu,
saya mendapat kesempatan untuk mengabdi di Desa Wayabula, Kabupaten Pulau
Morotai. Pada awalnya, saya pun tidak mengetahui daerah itu letaknya dimananya
Indonesia (maklum buta peta :p ), setelah mencari-cari di mbah google, barulah
saya mengetahui daerah ini terletak di ujung utaranya Indonesia, provinsi
Maluku Utara!
Perjalanan
yang...
Perjalanan kami ke Desa Wayabula ini cukup menantang. Setelah
mendapatkan pelatihan di armatim selama seminggu, Saya beserta 9 peserta
lainnya dan seorang dosen pembimbing berangkat dari Bandara Juanda Surabaya
menuju bandara Sultan Baabulah, Ternate. Kebetulan itu adalah nama kelompok kami
J.
Sahabat Morotai di Bandara
Juanda
Dr kiri ke kanan : Ajhe,
saya,Aghny, Kiki, Eja, Disa, Mas Taqi, Tri, Nisa, Koang (captured by Tephy)
Dari Surabaya, kami berangkat pukul 7 pagi dan sampai di
Ternate sekitar jam 4 sore. Ternyata,
perjalanan masihlah panjang. Setelah dari bandara, kami langsung menuju dermaga
pelabuhan untuk menuju Kota Sofifi. Di perjalanan laut inilah, kami diuji
ketangguhan kami. Saat itu, langit memang sudah gelap, namun kami tetap
melanjutkan perjalanan, walhasih, di tengah lautan, kami terkena tsunami laut,
kaca-kaca speedboat pecah, bahkan ada satu ABK yang terlempar ke laut! Alhamdulillah
beliau masih bisa diselamatkan. Di dalam kapal, kami muntah-muntah, kami hanya
bisa terdiam panik sambil melantunkan asma Allah, berserah diri (karena memang
hanya itu yang bisa dilakukan). Saat itu, saya benar-benar merasakan perjalanan
hidup dan mati! Alhamdulillah, kami masih diberi kesempatan untuk hidup *lebaay.
Saya dan Ajhe di Boat yang keadaannya ‘masih
baik-baik saja’
Oleh karena perjalanan yang sangat melelahkan, kami
istirahat terlebih dahulu di kota Sofifi ini. Disini, tidak ada mini market
maupun ruko-ruko, paling hanyalah rumah-rumah sederhana yang mereka jadikan
toko kelontong ataupun rumah makan. Keesokan harinya, kami sudah bersiap untuk
melanjutkan perjalanan. Kali ini dengan jalur darat dari Kota Sofifi ke kota
Tobelo. Kami menyewa mobil, karena memang tidak ada angkutan umum. Perjalanan ini
hampir memakan waktu 5 jam. Dalam perjalanan, sekeliling pemandangannya sangaat
indaah..tak bosan-bosannya kami berkata “waaah..kereen”, sampai-sampai para
supir yang memang asli sana terheran-heran dengan ke’lebay’an kami.
Saya, Aghny, Kiki dan Nisa dalam perjalanan Sofifi ke Tobelo
Kami
ingin naik kapal menuju Daruba
Sampai di Kota Tobelo, waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 siang. kami masih harus naik kapal ferry lagi untuk sampai ke Kota Daruba. Dengan bawaan-bawaan kami yang seabrek (tas pribadi, buku-buku, obat-obatan yang sedikit berkurang karena terkena air laut L) kami naik kapal ferry. Perjalanannya pun cukup lama, sekitar 3 jam. Dalam perjalanan, kami lagi-lagi melihat pemandangan yaaang sangaat indaah,air laut yang jernih, banyak pulau-pulau kecil, dan sesekali pasir putih. Kalau kata orang-orang disana : "Jakarta punya Pulau yang namanya Pulau Seribu, kalau kami disni punya seribu pulau!" karena saking banyaknya pulau-pulau kecil disana. Kapal ferry menepi, sampailah kami ke Kota Daruba! Ini adalah ibu kota kabupaten Pulau Morotai (belum nyampe-nyampe juga tapi yah ke Desa kami). Disini kami disambut oleh wakil walikota kabupaten Pulau Morotai beserta staf-stafnya. Kami pun dijamu dengan makanan yang enak-enak (akhirnyaaa :’)).
Kegiatan Presentasi di Kantor
Kabupaten Daruba
Setelah mempresentasikan program-program kami, kami
melanjutkan perjalanan ke Desa tujuan kami..Desa Wayabula. Eitss, perjalanan
masihlah cukup panjang, perjalanan dari Daruba ke Wayabula itu sekitar 4 jam-an
lah yaa. Jalanan yang masih bebatuan, dengan bapak-bapak sopir yang ngebut
membuat saya mual. Saya berasa lomba off road!! Namun, akhirnyaaaaa pada malam
hari sekitar pukul sembilan malam, sampai juga ke desa tempat kami akan
mengabdi selama satu bulan, Desa Wayabula. Ternyata desa ini adalah ibukota
kecamatan Morotai Selatan Barat, kami disambut lagi oleh bapak Camat beserta
para staffnya......
inilah cerita perjalanan kami, cerita bersambung yaaa J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar